Minggu, 22 Juni 2008

DEMI WISUDA...DEMI PELAYANAN...LINGKUNGAN DIKORBANKAN

Sebentar lagi (tepatnya tanggal 05 juli 2008), perguruan tinggi tempat saya bekerja akan menyelenggarakan hajat besar tahunan, wisuda sarjana dan pascasarjana (angk pertama). Total wisudawan (sarjana dan pascasarjana) sekitar 650 orang.

Meski untuk ukuran daerah, kampus ini cukup besar, tapi (perkiraan panitia) halamannya tidak cukup untuk menampung kendaraan yang di bawa para wisudawan, termasuk para pengantar. Kondisi ini membuat panitia harus berputar otak.

Setelah otaknya diputar berkali-kali, akhirnya panitia menemukan sebuah solusi (?). Panitia berencana menjadikan lahan yang berada di belakang gedung student centre sebagai tempat parkir. Sayangnya, lahan tersebut sudah ditanami jati (Tectona grandis) dan gmelina (Gmelina arborea).

Memang, jumlah tanaman jati dan gmelina tidaklah banyak, hanya ada 17 batang, dan ukurannya pun tidak besar, hanya berdiameter sekitar 2 cm dan tingginya sekitar 1 - 2 meter. Masalahnya, tanaman tersebut ditanam dua tahun yang lalu. Selama dua tahun itu, tanaman tersebut telah menghabiskan berkilo-kilo gram pupuk NPK dan organik. Tidak hanya itu, tanaman tersebut telah menguras keringat para mahasiswa untuk membebaskannya dari gangguan semak belukar dan rerumputan.

Haruskah pengorbanan yang telah dilakukan selama dua tahun oleh para mahasiswa kehutanan lenyap begitu saja demi kepentingan lembaga untuk setengah hari saja? Saya pribadi akan menjawab tidak.
Sebenarnya, jika saja panitia mau sedikit bekerja keras, lahan di luar kampus bisa dioptimalkan. Ini mengingat, lokasi kampus, letaknya berada di samping jalan raya. Kebetulan, jalan raya ini bukan jalur yang ramai dilewati oleh kendaraan. Jadi, dengan pengawasan yang ketat dan penambahan jumlah personil, satu sisi jalan raya ini bisa dijadikan sebagai lahan parkir.
Karena itu, saya berharap, semoga lahan yang telah ditanami oleh mahasiswa ini tidak jadi digunakan sebagai areal parkir kendaraan para wisudawan dan tamu undangan. Menanam pohon agar bisa terus tumbuh dan berkembang tidaklah mudah, apalagi di lahan kampus, yang bekas urugan.
Namun, saya juga berharap, semoga wisuda yang sebentar lagi akan dilaksanakan bisa sukses, tanpa ekses. Wilujeng damel kanggo para panitia. Amiin.

Tidak ada komentar: