Senin, 23 Juni 2008

KUPU-KUPU: Habitat dan Nilai Ekonominya



Kupu-kupu merupakan salah satu kekayaan alam yang melimpah di bumi Indonesia. Di beberapa daerah, spesies ini telah menjadi sumber pendapatan tambahan, misalnya masyarakat Bantimurung. Ini tidak lepas dari bentuk dan corak tubuhnya yang indah dan berwarna-warni.
Tempat tinggal kupu-kupu adalah lahan bera atau menganggur (wastelands), kebun buah-buahan, areal pertanian, pinggiran aliran sungai, hutan primer dan sekunder, dengan ketinggian 0 – 2.000 mdpl.
Berdasarkan waktu aktivitasnya, kupu-kupu tergolong kedalam hewan diurnal (aktif di siang hari). Pada saat cuaca cerah, sekitar pukul 08.00 - 10.00, mereka akan mengunjungi bunga-bunga yang sedang mekar untuk menghisap madu. Menjelang siang hari, mereka beristirahat pada tempat-tempat yang teduh, dan melanjutkan ektivitasnya kembali sekitar pukul 15.00 – 17.00.
Bentuk dan warna sayap yang indah berperanan penting bagi kegiatan reproduksinya. Warna ini berguna untuk menarik pasangan agar saling mengenal sebelum melakukan perkawinan. Kupu-kupu betina dapat langsung kawin 2 – 3 jam setelah menetas dari kepompong, sedangkan yang jantan memerlukan waktu 2 – 3 hari barulah ia kawin. Selama proses kawin, sang jantan dan betina berpasangan dalam beberapa jam. Setelah kawin, 2 – 3 hari kemudian sang betina bertelur. Telur diletakkan melekat pada daun.
Selain sebagai hiasan, kupu-kupu juga memiliki banyak manfaat lainnya: 1. Membantu penyerbukan tanaman; misal Euploea callithoe, Papilio iswara, Ornitophtera dll.; 2. Manfaat keindahan (hiasan dinding, meja, penindih kertas, tatakan gelas, tirai, dompet); 3. Bahan penelitian biologis (penelitian serologis, misal di Inggris) dan penelitian genetik; 4. Bahan industri; misal ngengat ulat sutera (Bombyx mori); 5. Sumber protein (misal kupu-kupu pisang, Eryonotathrax, larva kupu-kupu raksasa yang dianggap sebagai hidangan enak di Meksiko, ”Gusanos de maguey”); 6. Koleksi; 7. Rekreasi (dipelihara di rumah kaca untuk ditonton).
Karena bentuk dan corak tubuhnya yang indah itu, kupu-kupu telah menjadi satwa yang bernilai ekonomi cukup tinggi. Menurut CV Nusa Harapan Manokwari (1984) harga kupu-kupu Indonesia dapat mencapai US$ 0,5 – US$ 400 atau berkisar antara Rp 4.000,00 – 3.200.000,00 per ekor.
Dengan sedikit gambaran di atas, ternyata kupu-kupu memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Karena itu, tidak ada salahnya jika kita mulai membudidayakan kupu-kupu sebagai alternatif pemanfaatan hasil hutan non kayu.

Tidak ada komentar: